Pangan
aman adalah hak setiap orang. Pangan yang aman tidak hanya akan memenuhi
kebutuhan gizi, tetapi juga menjaga kesehatan tubuh. Guna menjaga
keamanan pangan, kita perlu mengikuti prosedur untuk membersihkan bahan
makanan sebelum memprosesnya.
Namun hal ini belum cukup. Sejumlah bakteri mungkin saja masih bercokol di bahan makanan. Bakteri bahkan bisa saja masih bertahan setelah proses pengolahan bahan pangan. Bila kondisi ini terjadi, bagaimana mungkin kita dapat menyediakan pangan aman bagi keluarga.
Berikut ini adalah 6 tips yang perlu diperhatikan dalam mengolah dan menyediakan bahan pangan aman bagi keluarga :
1. Kenali sumber bahan pangan
Beberapa sumber pangan kerap kali terpapar berbagai sumber penyakit. Terkadang air yang digunakan untuk membersihkan bahan pangan juga terpapar kuman. Mengetahui dengan pasti dari mana sumber air dan bahan pangan akan lebih aman bagi keluarga. Kita juga bisa membuat pilihan jika air dan pangan yang akan diskonsumsi ternyata tidak aman.
2. Cuci tangan, alat masak dan bahan makanan
Bakteri dapat berkembang di mana saja. Membersihkan bahan pangan tidak cukup untuk menyingkirkan kuman penyebab penyakit ini. Proses pengolahan juga harus diawasi. Sebaiknya, pastikan dapur dan seluruh alat masak dalam kondisi yang bersih. Hal yang sama sebaiknya juga dilakukan pada tangan sebelum memasak ataupun menyantap hidangan.
3. Pemisahan bahan pangan
Pemisahan bahan pangan dapat mencegah terjadinya kontaminasi. Sebaiknya pisahkan pangan berbahan hewani, misal seafood, daging, telur, ikan, atau unggas dari bahan ketika belanja tau memasak. Gunakan papan potong dan alat lain yang beda untuk pangan hewani dan non-hewani.
4. Proses memasak
Proses pengolahan makanan yang baik akan mencegah masuknya bakteri penyebab penyakit (patogen) ke dalam tubuh. Proses memasak sebaiknya didasarkan pada waktu dan suhu. Jangan hanya mengandalkan mata untuk menentukan matang tidaknya makanan. Apabila memungkinkan, gunakan termometer atau alat pengukur suhu memastikan apakah makanan sudah dimasak pada suhu yang ditentukan. Hindari pula konsumsi makanan yang tidak dimasak tuntas, terutama jenis makanan sepert daging, telur dan adonan kue. Hal ini hanya mengundang bakteri untuk masuk dan bersarang dalam tubuh.
5. Pendinginan
Pendinginan bahan pangan akan memperlambat pertumbuhan bakteri. Pastikan suhu penyimpanan tidak sekedar bersuhu ruang (24°C), atau hangat. Suhu tersebut tidak akan membuat bakteri memperlambat pertumbuhannya. Sebaiknya, dinginkan bahan pangan hewani dan nabati yang mudah rusak selama dua jam, atau merendamnya dalam air yang sangat panas (100°C) bila belum akan segera dimasak.
6.Hindarkan Bahan Pengawet dan Kimia
Sebisa mungkin jika kita masak jangan menggunakan bahan pengawet karena akan berdampak negatif terhadap kesehatan baik jangka pendek ataupun panjang.Begitu juga dengan bumbu-bumbu yang mengandung kimia kalau bisa dikurangi bahkan dihindari. Terima kasih sudah mau baca semoga artikel ini bermanfaat...
sumber:Kompas.com + sedikit tambahan
Namun hal ini belum cukup. Sejumlah bakteri mungkin saja masih bercokol di bahan makanan. Bakteri bahkan bisa saja masih bertahan setelah proses pengolahan bahan pangan. Bila kondisi ini terjadi, bagaimana mungkin kita dapat menyediakan pangan aman bagi keluarga.
Berikut ini adalah 6 tips yang perlu diperhatikan dalam mengolah dan menyediakan bahan pangan aman bagi keluarga :
1. Kenali sumber bahan pangan
Beberapa sumber pangan kerap kali terpapar berbagai sumber penyakit. Terkadang air yang digunakan untuk membersihkan bahan pangan juga terpapar kuman. Mengetahui dengan pasti dari mana sumber air dan bahan pangan akan lebih aman bagi keluarga. Kita juga bisa membuat pilihan jika air dan pangan yang akan diskonsumsi ternyata tidak aman.
2. Cuci tangan, alat masak dan bahan makanan
Bakteri dapat berkembang di mana saja. Membersihkan bahan pangan tidak cukup untuk menyingkirkan kuman penyebab penyakit ini. Proses pengolahan juga harus diawasi. Sebaiknya, pastikan dapur dan seluruh alat masak dalam kondisi yang bersih. Hal yang sama sebaiknya juga dilakukan pada tangan sebelum memasak ataupun menyantap hidangan.
3. Pemisahan bahan pangan
Pemisahan bahan pangan dapat mencegah terjadinya kontaminasi. Sebaiknya pisahkan pangan berbahan hewani, misal seafood, daging, telur, ikan, atau unggas dari bahan ketika belanja tau memasak. Gunakan papan potong dan alat lain yang beda untuk pangan hewani dan non-hewani.
4. Proses memasak
Proses pengolahan makanan yang baik akan mencegah masuknya bakteri penyebab penyakit (patogen) ke dalam tubuh. Proses memasak sebaiknya didasarkan pada waktu dan suhu. Jangan hanya mengandalkan mata untuk menentukan matang tidaknya makanan. Apabila memungkinkan, gunakan termometer atau alat pengukur suhu memastikan apakah makanan sudah dimasak pada suhu yang ditentukan. Hindari pula konsumsi makanan yang tidak dimasak tuntas, terutama jenis makanan sepert daging, telur dan adonan kue. Hal ini hanya mengundang bakteri untuk masuk dan bersarang dalam tubuh.
5. Pendinginan
Pendinginan bahan pangan akan memperlambat pertumbuhan bakteri. Pastikan suhu penyimpanan tidak sekedar bersuhu ruang (24°C), atau hangat. Suhu tersebut tidak akan membuat bakteri memperlambat pertumbuhannya. Sebaiknya, dinginkan bahan pangan hewani dan nabati yang mudah rusak selama dua jam, atau merendamnya dalam air yang sangat panas (100°C) bila belum akan segera dimasak.
6.Hindarkan Bahan Pengawet dan Kimia
Sebisa mungkin jika kita masak jangan menggunakan bahan pengawet karena akan berdampak negatif terhadap kesehatan baik jangka pendek ataupun panjang.Begitu juga dengan bumbu-bumbu yang mengandung kimia kalau bisa dikurangi bahkan dihindari. Terima kasih sudah mau baca semoga artikel ini bermanfaat...
sumber:Kompas.com + sedikit tambahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar